“Ayo semua berdoa, sebelum kalian makan”

“makan seadanya”

“kita harus bersyukur masih dikasih rezeki sama Allah untuk hari ini”

“Nasi sudah ibu bagi menjadi enam piring”

“tiga piring yang besar buat Azizah, Hasanah dan Mudin dan tiga piring yang kecil buat Roni, Romi dan Riyanto”

“makannya harus kalian habiskan supaya kalian kuat nanti saat sekolah dan bisa menerima pelajaran dengan baik”

“disekolah juga jangan nakal ikuti semua yang diperintahkan guru”

“kalian harus jadi anak yang pintar semua supaya kelak hidupnya enak”

“dan jangan suka terpancing dengan ejekan teman”

“lebih baik kalian mengalah saja kalau ada yang mengejek kalian”

“kalau teman kalian nakal jangan ikut-ikutan dan hormati guru kalian”

“karena mereka adalah orang tua kalian selama kalian masih berada di sekolah jadi kalian wajib untuk menghormatinya”.

Ibu Dewi sudah menyiapkan enam piring nasi, dengan tiga piring porsi besar untuk anak nomor satu sampai tiga sedangkan porsi piring kecil untuk sikembar dan sikecil Riyanto anak terakhirnya, ibu Dewi berusaha untuk adil terhadap keenam anaknya sesuai dengan kebutuhannya, dia juga sudah membagi satu telur yang sudah digorengnya menjadi enam bagian, telur dicampur dengan tepung terigu supaya menjadi besar dan rata untuk dibagikan kepada enam anaknya, ditambah dengan oseng kangkung dan tauge sebagai lauk sarapan pada pagi itu.

“Jangan berebut”

“semua sudah ada bagiannya”

“itu telurnya sudah ibu bagi menjadi enam”

“masing-masing ambil satu potong saja biar semua kebagian”

“oseng kangkung dan tauge boleh ambil secukupnya”

“ibu masak tidak terlalu pedas biar semua bisa memakannya”